LAPORAN
MIKROBIOLOGI PENGOLAHAN
Acara
4
Uji
Aktifitas Starter Dalam Fermentasi Makanan
Nama
: Fitri Ulandari
Nim
: 1503035037
KELOMPOK
5 (psedomonas sp)
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
MULAWARMAN
DAFTAR
ISI
Daftar isi........................................................................................................ i
Daftar Tabel................................................................................................... 11
I.
Pendahuluan........................................................................................... 1
A. Latar
Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 4
II. Tinjauan
Pustaka.................................................................................... 5
III. Metodelogi
Penelitian............................................................................ 9
A. Alat
dan Bahan..................................................................................... 9
B. Cara
Kerja............................................................................................. 9
IV. Hasil
Pengamatan dan Pembahasan....................................................... 11
A. Hasil
Pengamatan................................................................................. 11
B. Pembahasan.......................................................................................... 12
V. Penutup.................................................................................................. 15
A. Kesimpulan........................................................................................... 15
B. Saran
.................................................................................................... 15
VI. Daftar
Pustaka........................................................................................ 16
LAMPIRAN
I.PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Pengolahan
Pangan merupakan salah satu metode atau
cara mengolah bahan mentah menjadi makanan atau bentuk lain untuk konsumsi. Fermentasi dibedakan menjadi 2 yaitu spontan dan tidak
spontan hanya di pengaruhi adanya kesengejaan atau tidak pada penambahan
starter dalam adonan. Secara umum fermentasi tidak spontan terjadi dengan
penambahan ragi roti, tape, yogurt. Fermentasi di pengaruhi oleh factor aktivitas
starter. Banyak sedikitnya jumlah starter yang di tambahkan, PH, suhu, mikroba
umum pada kisaran PH 6-8, hanya saja seperti khamir dan bakteri baik dan
bakteri, asam laktat tumbuh baik pada kisaran PH 3-6.
Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatnakan mikroganisme untuk
memeproduksi alcohol, asam asetat, gula
bahan makanan. Salah satu contoh penerapan bioteknologi konvensional adalah
pembuatan yogurt. Bakteri yang di gunakan sebagai starter khusus merupakan
kultur bakteri asam laktat yaitu streptococcus thermophiles dan lactobacillus
bulgaricus. Kedua bakteri itu mengurai laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan cita
rasa. Latosa adalah bentuk karbonhidrat yang terdapat di dalam air susu.
Bakteri
yang terdapat dalam susu fermentasi adalah bakteri probiotik yang dapat
memproduksi asam laktat. Asam laktat yang di hasilkan ini mampu melakukan metabolism
kolestrol yang berasal dari maanan menjadi bentuk sterol yang dapat di serap
oleh usus. Manfaat lain dari yogurt adalah mencegah hipertensi dan penyakit
jantung coroner. Bakteri dari yogurt dapat hidup di dalam usus dan bersimbiosis
dengan mikroflora lainya. Adanya bakteri yang menguntungkan ddalam usus
memberikan kondisi yang dapat mencegah pertumbuhan mikroba pathogen. Manfaatnya,
berbagai penyakit akibat infeksi atau keracunan mikroba dapat di hindari akibat
terhambatnya pertumbuhnan mikroba pathogen. Kerja mikroflora dari yogurt akan
di hasilkan suatu lapisan protein di sepanjang pencernaan.
Ragi
roti merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikro
organisme yang melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroganisme
tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk
butiran butiran kecil atau cairan nutrient. Ragi umumnya di gunakan
dalam industry makanan untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi
seperti acar,tempe,tape,roti dan bir. Mikroganisme yang digunakan di dalam ragi
umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi, (khmir dan kapang) yaitu
Rhizopus,Aspergillius,mucor,Amylomyces,Hansenula
anomala,lactobasilus,Actobacter dan sebaginya.
Fermentasi makanan dapat dibedakan atas 2 kelompok
berdasarkan sumber mikroba yang berperan dalam fermentasi yaitu:
1. Fermentasi spontan.
Yaitu fermentasi makanan dimana dalam pembuatannya
tidak ditambahkan mikroba dalam bentuk starter atau ragi. Tetapi mikroba yang
berperan aktif dalam proses fermentasi berkembang biak secara spontan karena
lingkungan hidupnya yang dibuat sesuai untuk pertumbuhannya contoh sayur asin, dimana pertumbuhan dan aktifitas
bakteri asam laktat dirangsang karena adanya garam yang ditambahkan sebelum
proses fermentasi.
2. Fermentasi tidak spontan.
Fermentasi ini terjadi pada makanan yang dalam
pembuatannya ditambahkan mikroba dalam bentuk kultur atau starter atau ragi.
Dimana mikroba tersebut akan berkembang biak dan aktif mengubah bahan yang
difermentasi menjadi produk yang diinginkan. Seperti yang terjadi dalam
pembuatan tempe, oncom, keju, yougurt, sosis, roti, dsb.
Banyak keuntungan yang bisa diambil
dari produk makanan yang difermentasi baik dari sifat-sifat organoleptik
(indrawi), peningkatan nilai gizi ataupun sanitasi. Keunggulan dari makanan
fermentasi antara lain memberikan penampakan, dan cita rasa yang khas, misalnya
pada tempe, oncom, tauco, berbeda dari penampakan atau
rasanya dengan bahan aslinya kedelai. Lantas memunyai aroma yang lebih
menyenangkan dengan terbentuknya asam, alkohol, ester, dan senyawa pembentuk
aroma lainnya pada produk bir, yoghurt, keju, kecap, anggur, acar, tape, tauco,
brem (Ta`gayuh,2007).
Fermentasi oleh organisme yang
dikehendaki memberi flavor, bentuk yang bagus (bouquet) dan tekstur bahan
pangan yang telah difermentasi. Untuk hidup, semua organisme membutuhkan sumber
energi-energi yang diperoleh dari metabolisme bahan pangan di mana organisme
berada di dalamnya. Bahan baku energi yang paling banyak digunakan di antara
mikroorganisme adalah glukosa. Dengan adanya oksigen, beberapa mikroorganisme
mencerna glukosa dan menghasilkan air, karbondioksida, dan sejumlah besar
energi (ATP) yang digunakan untuk tumbuh ini merupakan metabolism,tipe.aerobik
B.Tujuan
B.Tujuan
1. Mahasiswa
dapat melakukan uji starter fermentasi
makanan
2. Untuk
mengetahui aktivitas starter yang digunakan dalam fermentasi makanan
II.TINJAUAN
PUSTAKA
Fermentasi bahan
pangan adalah sebagai hasil kegiatan beberapa jenis mikroorganisme diantara
beribu-ribu jenis bakteri. Khamir dan kapang yang telah menghasilkan perubahan
yang diinginkan. Dari organisme-organisme yang memfermentasi bahan pangan yang
paling penting adalah bakteri pembentuk asam laktat, bakteri pembentuk asam
asetat dan beberapa jenis khamir penghasil alcohol. Jenis-jenis kapang tertentu
juga berperan utama dalam fermentasi beberapa bahan pangan.
Yogurt adalah produk yang diperoleh
dari susu yang telah di pastevrisasi kemudian di fermentasi dengan bakteri
sampai diperoleh baud an rasa yang khas, denga atau tanpa penambahan bahan lain
yang diizinkan. (pusat standarisasi industry,1992).
Yogurt adalah koagulum susu yang
dihasilkan oleh fermentasi yogurt dari lactobasillus bulgaricus dan
streptococcus thermophilius dengan perbandingan ( corihara et-al,1992:jay et
at,2005).
Bakerteri kokus tumbuh
lebih cepat daripada bakteri yang berbentuk batang yang sekaligus merupakan
produsen asam tertinggi. Sedangkan bakteri
yang terbentuk batang dapat menghasilkan flavor dan aroma. Pertumbuhan asosiai
dari dua mikroganisme tersebut menghasilkan produksi asam laktat yang lebih
bnayak di bnadingkan jikaproduksi oleh masing masning mikroganisme secara
tunggal. Sealin itu asetalchelid lebih
banyak di produksi oleh lactobasilus bulgaricus jika tumbuh berasosiasi dengan
streptococcus thermophiles. (Jay et, al 20015)
Starete yogurt adalah biang yogurt
yang mengandung dua startein bakteri yang sedang tumbuh dan berkembang biak. Kultur
starter memegang peranan penting dalam
pe,buatan yogurt karena akan mempengaruhi flavor serta tekstur yogurt. Menurut
Helferich dan Westhoff (1980). Yogurt yang mengggunakan kultur starter campuran
dari beberapa bakteri, asam laktat akan menghasilkan nilai, organoleptic yang
lebih baik dibandingkan dengan bentuk tunggal. Kultur starter yang umumnya
digunakan dalam pembuatan yogurt merupakan kultur campuran ST dan LB. Ragi roti
adalah mikroganisme hidup sejenis khamir yang sering disebut saccharomysces
cerevislae, berkembang biak melalui cara membelah diri atau budding. Yeast
memfermentasikan adonan sehingga menghasilkan gas berkarbondioksida yang akan
mengembangkan adonan. Jika proses fermentasi terkendali dengan baik, maka akan
menghasilkan produk bakteri seperti roti dan donat yang baik dalam arti
mempunyai volume dan tekstur yang baik serta cita rasa yang enak. Selama proses
fermentasi akan terbentuk CO2 dan ethyl alcohol sebagai substarter penghasil
CO2 dan COL yang terbentuk menyebabkan adonan roti mengembang dan alcohol
berkontribusi dalam membentuk adonan roti. Kondisi fermentasi yang ideal pada temperature
30-38 C dan kelemban 75-80% . Ragi adalah fungsi uni seluler yang beberapa jenis spesiesnya umum digunakan
untuk membuat roti, fermentasi minuman beralkohol, bentuk produk olehan
fermentasi tradisional lainnya. Kebanyakan ragi merupakan anggota divisi Ascomycota
walaupun ada juga merupakan anggota divisi dalam basidiomycota ada juga yang di
golongkan albcans. Dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Selain itu, ragi
adalah mikroganisme hidup yang dapat
ditemukan dimana mana. Ragi berasal dari keluarga fungi bersel satu genus
saccormyces, spesies cerevisiase fungi, bersel satu genus saccomysces, spesies
cerevisiase dan ukuran 6-8 mikron. Dalam 1 gram ragi padat berbentuk bulat
telur dan dilindungi oleh dinding membrane yang semipori 9semi permeable). Melakukan
reproduksi dengan cara membelah diri, dan dapat hidup di lingkungan tanpa
oksigen maupun dengan oksigen. Untuk bertahan hidup. Ragi membutuhkan air. Makanan
dan lingkunan yang sesuai. Ragi yang digunakan tentu saja berbeda bea sesuai
dengan produk yang di inginkan . yogurt adalah minuman susu fermentasi yang
melibatkan dua jenis bakteri, menguntungkan yaitu lactobailus bulgaricus dan
streptococcus thermophilius.
Bakteri lactobacillus Bulgaricus
Kerajaan : Bacteria
Divisi : Firmicutes
Kelas : bacilli
Ordo : lactobacillates
Famili : Lactobaciliaceae
Genus : Lactobacillus
Spesies : L.Bulgaricus
Lactobacillius bulgaricus berbentuk
batang. Pembentukan ranta umum dijumpai. Terutama pada fase pertumbuhan
logaritma lanjut. Motilitas tidak umum. Tidak membentuk spora. Gram positif
berubah menjadi gram negartif dengan bertambahnya umur dan derajat keasaman. Metabolismfermentative.
Kisaran suhu optimum biasanya 30-40 C. dijumpai dalam produk persusuan. Adapun
sistematika dari bakteri lactobacillus bulgaricus menurut Weiss et al (1980)
dalam thefreeddictionary (2007) dapat di golongkan sebagai berikut.
Lactobacilus termasuk golongan bakteri asam laktat yang sering di jumpai pada
makanan fermentasi produk olahan ikan, daging, susu dan buah buahan.
(nepitupulu etail,1997).
Sejauh ini telah di ketahui nahwa
keberadaan bakteri ini tidak bersifat pathogen dan aman bagi kesehatan sehingaa
sering di gunakan dalam industry pengawetan makanan, minuman dan berpotensi
sebagai produk probiotik. Sifat yang menguntungkan dari bakteri ini dalam
bentuk probiotik adalah menguntungkan dari bakteri ini dalsm peningktan
kesehatan. Bakteri tersebut berperan sebagai flora normal dalam system
pencernaan. Fungsinya adalah untuk menjaga keseimbangan asam dan basa sehingga
PH dalam kolon konstan. (arthney 1991) melaporkan bahwa bakteri probiotik
menjaga kesehatan usus, membentuk penyerapan makanan, produksi vitamin dan
mencegah pertumbuhan bakteri, pathogen. Selain itu meningktakan fungsi system
kekebalan tubuh, metabolism kolestrol, karsinogenesis dan menghambat penuaan. Herper
et al (1979) menyatakan bahwa pemberian suplemen yogurt selama satu minggu
dapat menurunkan serum kolestrol pada manusia.
III.METODE
PENELITIAN
A.
Alat
dan Bahan
Alat
: labu erlenmayer, gelas piala, penangas air suhu 37 C incubator, plt mater,
baret,pipet
Bahan:
susu pastevrisasi, terigu, kultur yogurt, ragi, roti, larutan fenolftalcin 1%
larutan NaOH 0,1%
B.
Cara
Kerja
1. Uji
Aktifitas kultur yogurt
Sebanyak
50 ml susu pastevrisasi yang telah di hangatkan didalam penangas air sampai
suhu 37C di masukkan kedalam erlenmayer dan di tambahkan 2% kultur yogurt. Campuran
di kubasi pada suhu 45C selama 2 jam dan diamati setiap satu jam dari awal. Pengamatan
yang dilakukan meliputi kekentalan secara visual bau asam, PH dan total asam. Pengukuran
PH dilakukan dengan cara mengambil sebanyak kira kira 20 ml bahan dan diukur
pHnya menggunakan PH meter
2. Uji
aktifitas ragi roti
Sebanyak
3 gram ragi roti di larutkan kedalam 30ml air hangat dan dicampur dengan 50
gram tepung terigu dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit di dalam suatu
gelas piala mangkuk. Adonan roti di buat dengan cara menekan nekan dengan
sendok atau batang gelas selama 5 menit. Adonan kemudian di masukkan kedalam
gela ukur yang telah di lapisi minyak dan di tekan kebawah . inkubasi dilakukan
pada suhu kamar selama 2 jam dan diamati pertambhan volume nya setiap setengah
jam, dinyatakan dalam ml per 30 menit. Bandingkan aktifitas ragi roti dengan
merk yang berbeda.
IV.
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
kultur yogurt
|
hari
|
kekentalan
|
bau
|
ph
|
biokul
|
2
|
kental
|
berbau
|
5
|
Table
1 hasil uji aktivitas kultur yogurt
Table 2 hasil uji aktifitas ragi roti
Merk ragi roti
|
berat adonan awal
|
Pengembangan adonan (ml / 30 menit)
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
Fernupan
|
153 ml
|
176
|
200
|
220
|
180
|
haan
|
100 ml
|
172
|
200
|
198
|
205
|
B.
Pembahasan
Yogurt
adalah salah satu uapaya susus biar lebih awet. Yogurt di suka Karen arasa
segar, tekstur dan aromanya yang khas. Fermentasi adalah proses penguraian gula
menjadi alcohol dan CO2 yang berlangsung karena danya ekstrak khamir atau
fermentasi yang sebenarnya terdiri dari enzim enzim yang terdapat dalam ekstrak
tersebut. Prinsip dari sebuah fermentasi adalah memperbanyak jumlah
mikroganisme dan menggiatkan metabolism dalam bahan pangan. Beberapa manfaat
dari fermentasi adalah pengawet makanan zat zat metabolis yang di hasilkan
dapat menghambat pertumbuhan mikroganisme pembusuk pengaanekaragaman pangan. Meningkatkan
nilai gizi makanan.
Proses
fermentasi yang dilakukan dalam penelitian kali ini di bagi menjadi dua yaitu
yang di aktifitas kultur yogurt dan uji aktifitas ragi roti.
Uji
aktifitas yogurt:
Starter adalah biang yogurt yang
mengandung dua starin bakteri yang sedang tumbuh dan berkembang biak. Kultur
srater memegang peranan penting dalam pembuatan yogurt karena akan mempengaruhi
plavor serta tekstur yogurt. Yogurt yang menggunakan kultur starter campuran
dari beberapa bakteri asam laktat akan menghasilkan nilai organoleptic yang
lebih baik di bandin dengan bentuk kultur tunggal. Dari hasil praktikum uji
aktifitas kultur yogurt kenampakkannya menjadi cukup kental. Pada pengamatan
kekentalan pada uji aktifitas starter ini semakin lama tingkat kekentalannya
akan semakin tinggi waktu yang diperlukan untuk fermentasi. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan uji aktifitas ragi roti. Pada awalnya penambahan ragi
pada tepung terigu di peroleh volume awal adonan yaitu 153ml kemudian setelah
dua jam volume adonan menjadi 180 .
Pada ragi fermipan kemudian adonan
yang berbeda di tambahkan ragi haan di tambah kan pada tepung terigu di peroleh
volume awal 100ml kemudian setelah dua jam volume adonan menjadi 250ml. hal ini
di sebab kan oleh karena ragi yang di tumbuhkan pada tepung mengandung khmir
saccharocemices corefisiae yang berperan mengembangkan adonan roti khamir
tersebut menghasilkan gas berupa CO2 sehingga adonan mengembang dan menyebabkan
adonan roti oleh khamir karena gula yang terkandung di dalam tepung di
fermentasi oleh khmir kerbonhidrat diubah menjadi maltose oleh enzim amylase
dalam tepung di ubah menjadi glukosa.
Fermentasi
adalah proses penguraian gula menjadi alkohol dan CO2 yang berlangsung karena
adanya ekstrak khamir atau fermentasi, yang sebenarnya terdiri dari enzim-enzim
yang terdapat dalam ekstrak tersebut. Prinsip dari sebuah fermentasi adalah
memperbanyak jumlah mikroorganisme dan menggiatkan metabolismenya dalam bahan
pangan. Bahan baku yang paling banyak digunakan oleh mikroorganisme adalah
karbohidrat dari glukosa tetapi mikroorganisme juga dapat menggunakan protein
dan lemak. Beberapa manfaat dari fermentasi adalah pengawet makanan zat-zat
metabolit yang dihasilkan dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk,
penganekaragaman pangan, meningkatkan nilai gizi makanan.
ragi adalah
mikroorganisme hidup yang dapat ditemukan dimana – mana.
Ragi berasal dari keluarga fungi bersel satu dari genus Saccaromyces, spesies cerevisiae, dan memiliki ukuran 6 – 8 mikron. Dalam 1 gram ragi padat, terdapat kurang lebih 10 milyar sel hidup. Ragi ini berbentuk bulat telur, dan dilindungi oleh dinding membran yang semi berpori (semi permeabel), melakukan reproduksi dengan cara membelah diri, dan dapat hidup dilingkungan tanpa oksigen (anaerob) maupun dengan oksigen (aerob). Untuk bertahan hidup, ragi membutuhkan air, makanan dan lingkungan yang sesuai. Ragi yang digunakan tentu saja berbeda – beda sesuai dengan produk yang diinginkan. Ada tiga jenis ragi yang umum dikenal, yaitu ragi tape, ragi roti, dan ragi tempe. Ragi tape berwujud padat dengan bentuk bulat pipih berwarna putih, ragi roti berbentuk butiran, sedangkan ragi tempe berbentuk bubuk.
Ragi berasal dari keluarga fungi bersel satu dari genus Saccaromyces, spesies cerevisiae, dan memiliki ukuran 6 – 8 mikron. Dalam 1 gram ragi padat, terdapat kurang lebih 10 milyar sel hidup. Ragi ini berbentuk bulat telur, dan dilindungi oleh dinding membran yang semi berpori (semi permeabel), melakukan reproduksi dengan cara membelah diri, dan dapat hidup dilingkungan tanpa oksigen (anaerob) maupun dengan oksigen (aerob). Untuk bertahan hidup, ragi membutuhkan air, makanan dan lingkungan yang sesuai. Ragi yang digunakan tentu saja berbeda – beda sesuai dengan produk yang diinginkan. Ada tiga jenis ragi yang umum dikenal, yaitu ragi tape, ragi roti, dan ragi tempe. Ragi tape berwujud padat dengan bentuk bulat pipih berwarna putih, ragi roti berbentuk butiran, sedangkan ragi tempe berbentuk bubuk.
Tepung yang digunakan
merupakan tepung yang memiliki kadar gluten yang tinggi sehingga cocok untuk
pembuatan roti. Campuran tepung cakra dan fermipan kemudian ditambahkan dengan
aquades hangat sedikit demi sekit hingga terbentuk adonan roti yang kalis.
Adonan kalis dapat diidentifikasi dengan terbentuknya adonan yang tidak lengket
dan apabila dibelah adonan tidak menjadi pecah.
Pengamatan yang
dilakukan adalah pengembangan volume adonan roti yang telah dibuat. Volume
adonan dapat berkembang karena khamir menghasilkan gas CO2 yang
membuat adonan mengembang.
V.PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil produk uji kultur yogurt yang kami buat berhasil. Terlihat
dari kekentalan yogurt yang di hasilkan.
Dari hasil pengamatan uji aktifitas ragi
roti dapat di ketahui bahwa berbeda merk ragi roti berbeda pula tingkat
mengembangnya suatu adonan tersebut.
B.
Saran
Dalam melakukan
uji aktifitas ragi roti perlu di
perhatikan saat pembuataan adonan, gagal membuat adonan menjadi kalis akan
mempenagruhi mengembangnya suatu adonan. Dalam melakukan uji aktifitas kultur
yogurt sebaiknya menjaga kebersihan tempat, alat dan kebersihan diri agar
percobaan kultur yogurt tidak mengalami kegagalan.
Buckle, K.A. 1987. Ilmu Pangan. Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta.
Cappucino, J.G & Sherman. 1983.
Microbiology a Laboratory Manual, Addison Weshley Publishing Company. New York.
Fardiaz, Srikandi. 2012. Mikrobiologi Pangan. Bogor
: Pusat antar Universitas IPB
K.A buckle. R.A Edwards. G.H fleet. M.wootton 2007.
Ilmu pangan: universitas Indonesia
Lim, D. 1998. Microbiology. WCB
McGraw-Hill. Missouri.
Pelczar. MJ dan ECS. Chan. 1988.
Dasar-Dasar Mikrobiologi jilid II, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press),
Jakarta.
Schlegel, Hans G.1994. Mikrobiologi
Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Suharni, Theresia Tri dkk. 2008.
Mikrobiologi Umum. Penerbit Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.
Tim dosen, jurusan gizi. 2013/2014.
Penuntun praktikum. Padang : poltekkes kemenkes RI padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar